Dia memandangku sebentar, dia
lemparkan senyum kecil. Entah kenapa senyumannya sangat lembut dan manis di
sisi lain terlihat hampa dan sedih. Satu pertanyaan muncul dalam benakku,
“kenapa?” motivasi itulah yang membuatku mencari – cari celah untuk
mengenalnya. “sepertinya kamu setiap pagi selalu duduk di sini, menanti
seseorang?” tanyaku. “tidak… tidak tahu, aku hanya merasa terikat di tempat
ini. Begitu sadar aku sudah duduk di sini.” Aneh. ini manusia aneh. Jangan – jangan dia dia korban tabrak lari,
kemudian amnesia kemudian ditinggal disini. Atau jangan – jangan dia suka
ngelindur kemudian dia jalan kesini dalam tidurnya. “aneh deh kamu, jangan
bunuh diri lho ya? Kamu kaya putus asa gitu…” tak lama kemudian bus pun datang
“oh ya, aku Dea, kalau aku boleh tahu namamu?” “oh dan aku juga bukan cabe –
cabean” Dia hanya melirikku kemudian tersenyum dan kembali menatap langit. Aku
bergegas menuju bus. “Teo.” Di depan pintu bus aku sedikit menoleh ke arahnanya
“Teo..” ucapnya sekali lagi. Hal itu membuatku sangat senang. Bukan karena dia
tidak amnesia, tapi karena dia nggak ngelindur. Kan gak elit banget kalo dia
cerita ke temennya “hei bro, gua dapet kenalan cewek cantik dalam mimpi”. Jones
ktitis.
Hari
berikutnya Teo masih duduk merenung di tempat yang sama. Tanpa basa – basi lagi
aku langsung duduk di sampingnya dan memulai percakapan. Menurutku Teo orang
yang cukup baik (paling tidak cukup baik untuk tidak menganggapku manusia
spesies cabe). Waktu terasa begitu cepat, bus yang biasa kunaiki sudah tiba.
Terasa begitu berat untukku untuk meninggalkannya. Mungkin tanpa kusadari
muncul perasaan padanya. Aku tak ingin….. tak ingin… tak ingin…..........................................
…Dia bunuh diri (habis wajahnya melas abis).
Coba bayangkan kalau dia bunuh diri, di akhirat dia akan bilang “Gua bunuh diri
gara – gara liat wajah dea.” Kampet. Dia bicara seolah – olah wajahku sebuah
dosa besar, terlaknat gitu. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi
nama wajahku baikku. Yah sudahlah, bagaimanapun aku harus berangkat
sekolah. Hari ini aku merasa dapat yang paling berharga dalam hidupku.
Pelajaran yang akan ku ingat seumur hidup. Pelajaran bahwa Teo SEKOLAH DI
SEKOLAH YANG SAMA DENGAN AKU. Yay. namun, kenapa dia tidak masuk sekolah ya?
Apakah mungkin di D.O kemudian gak dapet sekolah lagi?
-to be continue-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar