Ya memang, Anime dan Kartun memang menggunakan gambar yang di deformasikan hingga sesimpel mungkin. Tapi, mereka dibuat oleh orang orang dewasa, bahkan tak sedikit sang pembuat cerita memasukkan guyanan guyonan dewasa. Tidak mungkin juga kan anak kecil disuruh lihat hentai?
Ayolah coba kita rubah mindset "anime dan kartun itu buat anak kecil." Ayolah kita rubah pandangan kita dari "anime dan kartun" buat anak kecil" menjadi "anime dan kartun itu sebagai sebuah hasil karya." jika bangsa indonesia terus terusan memelihara pemikiran lama tersebut, kapan kita akan maju? cobalah untuk menghargai mulai dari hal hal kecil, bukan menyepelakannya.
Hal itulah yang secara tidak langsung mengebiri semangat para pemuda penerus bangsa. Kenapa upin da ipin ditolak disini dan diterima di Malaysia dan lucunya lagi, kartun tersebut malah booming di indonesia. Ironis bukan? ini semua karena kita sendiri yang selalu menganggap remeh bibit bibit kecil bahkan sebelum mencoba menanamnya.
Maklumlah kalau para pemuda pemuda jenius malah lari ke negeri seberang, bahkan kita tak pernah mencoba melihat bibit tersebut, bagaimana dia akan tumbuh dan berkembang? mari kita rubajh hal hal kecil, kita tidak perlu penerus bangsa. bangsa indonesia dengan sendirinya akan terus berjalan. Kita sebernarnya membutuhkan penggerak bangsa. kita sudah lelah menanti, kenapa kita menanti penggerak bangsa bahkan sebenarnya kita bisa menjadi penggerak tersebut?
Kembali lagi kepada Anime dan kartun. Jika kita amati tingkah polah anak dulu dan sekarang, saya berani berteriak dengan lacang bahwa Orang dulu lebih berperadaban daripada yang sekarang. kenapa? karena anak sekarang tidak melihat apa yang seharusnya mereka lihat. mengingat waktu jaman SD dahulu banyak sekali tontonan untuk anak kecil mulai dari laptop si unyil hingga pretty cure atau cardcaptor sakura. ingat sekali saya sering meniru, gerakan gerakan lari naruto (lari dengan tangan kebelakang.lol) dan mendambakan tongkat ajaib minky Momo atau Cardcaptor Sakura yang saya anggap keren.
sekarang? hanya ada sinetron, dan coba kita lihat. Heboh di Facebook anak SD melakukan hubungan ranjang, Ciuman, Anak SMP kebingungan siapa bapak dari anak dalam perutya. Pertanyaannya, kenapa itu terjadi?
Karena mereka mengkonsumsi acara tv yang tidak sesuai dengan umurnya. Mereka melihat sinetron dan menganggapnya keren. mereka akan meniru sinetron seperti saya dulu meniru gerakan lari naruto yang saya anggap keren pula. berita yang heboh akhir akhirnya ini merupakan efek samping dari sinetron. jika kartun dan anme tidak dihilangkan, saya yakin bocah jaman sekarang akan tidak se-bar bar ini.
kemudian muncul pertanyaan, kenapa anak kecil tidak disediakan tontonan? kembali lagi kepada kita, karena KITA (orang dewasa) meremehkan kartun dan anime, hingga akhirnya pihak stasiun TV pun tidak rela untuk menayangkan kartun dan anime. anggap saja itu sebagai hal yang wajar, bagaimanapun pihal stasiun TV pun berusaha untuk mencari sesuap nasi. bukan untuk mendidik anak.
Siapakah yang membuat anak anak kita hancur? KITA
Siapakah yang disalahkan ketika ANAK KITA nakal? ANAK KITA
ironis? itulah kenyataan. kita menodai mereka tanpa kita sadari.
Siapakah yang membuat anak anak kita hancur? KITA
Siapakah yang disalahkan ketika ANAK KITA nakal? ANAK KITA
ironis? itulah kenyataan. kita menodai mereka tanpa kita sadari.
Kesimpulannya,
Bahwasanya tidak ada yang sia-sia di dunia ini. apa saja yang kita lakukan akan kembali kepada kita. itulah cara bagaimana dunia menilai kita.
saya mungkin orang munafik yang hanya bisa bicara tanpa praktek, namun itu lebih baik daripada hanya diam mengkerut di pojokan melihat fenomena akhir zaman (ingat, kiamat sudah dekat)
--- terimakasih telah membaca ocehan saya, semoga dapat menumbuhkan kesadaran kita. jika mengganggu scroll saja---